Melipat Jarak : Meet n Greet Sapardi Djoko Damono

"pak Sapardi di Manado sekarang? ga sekalian ke gramedia pak biar bisa foto bareng" begitulah respon saya ketika melihat foto yang diunggah akun @.SapardiDD Minggu, 21 Mei 2017 sekitar pukul 10 pagi dengan caption "Sama Aves di Peninsula Manado". kemudian saya log out dari twitter dan melihat Instagram yang baru "dilahirkan kemarin".


Setahu saya, Pak Sapardi dan beberapa penyair lain berkunjung ke Makassar menghadiri Makassar International Writer Festival 2017 pada pembukaan pameran Manoeskrip Sadjak Sapardi Djoko Damono 1958-1968. lagipula selama beberapa hari ini di Manado, Tomohon, dan Tondano menjadi lokasi syuting film Hujan Bulan Juni yang diadaptasi dari novel beliau. bisa saja SDD mampir ke Manado tapi hanya untuk berlibur atau melihat syuting para pemain. hanya itu.

Karena sudah capek mengotak-atik gawai, saya putuskan untuk beristirahat. tapi sebelumnya saya log in twitter lagi dengan alasan untuk melihat TTI. saat itu tidak ingat sedang menunggu balasan, atau lebih tepatnya  tidak menunggu karena saya pikir mustahil hari gini bisa bertemu penyair favorit dengan mudah. itu hanya pertanyaan spontan - sama ketika saya mention Thom Yorke yang jelas-jelas tidak akan dibalas. tak disangka, pertanyaan "iseng" saya dibalas. bahkan 3 kali. "Saya ke Gramedia ntar sore jam 4" lalu diperjelas dengan "Nanti jam 4 di Gramedia Manado Town Square". saat itu hampir jam 2 siang. saya belum makan siang dan mandi. sementara perjalanan dari Tondano ke Manado memakan waktu 1 jam, dan uang untuk sehari-sehari sudah menipis. syukurlah saya masih punya sisa uang saku dan ada dukungan moril hehe dari kakak saya. jadi meskipun waktunya tidak memungkinkan, saya harus datang. ini kesempatan emas. salah seorang sastrawan besar di Indonesia kini dekat. saya tidak perlu jauh-jauh terbang ke Jakarta, beliau datang sendiri bak daun mapel yang ditiup angin, jatuh ke tanah Sulawesi Utara. jadi kesempatan emas yang berkilau ini tidak boleh saya lewatkan. atas saran dari sang kakak, saya pun membalas seolah saya seorang dosen padahal sebaliknya, "sampe jam berapa di sana, pak? saya bakal hadir tapi saat ini di tondano" tanpa mengekspresikan rasa senang dengan emoticon. singkat saja dibalas "Jam 5". nah, ketahuan mana yang dosen mana yang bukan. hahaha

Karena sudah dapat kepastian, saya menge-charge gawai lalu bergegas membeli makanan, makan, dan mandi. buku-buku karya Pak Sapardi juga sudah saya siapkan kecuali coloring book Hujan Bulan Juni. saat menutup pintu, ada kakak kosan juga kebetulan mau keluar jadi saya ditawari tumpangan sampai terminal bus. di perjalanan saya lupa bawa gawai dan akhirnya kami putar balik - sementara di kosan kakak saya lagi siap-siap menyusul dengan membawa gawai yang ketinggalan. setelah berpamitan untuk kedua kalinya, saya kembali meluncur. tiba di terminal, kursi bus jurusan Tondano-Manado masih banyak yang kosong. maklumlah, ini bukan hari kerja. jadi saya putuskan naik angkot ke Tomohon setelah itu naik bus ke Manado. ternyata supir angkot menunggu penumpang juga, jadi saya harus bersabar. syukurlah tak berapa lama seorang ibu dan anak datang, angkot pun jalan. tiba di terminal bus Tomohon saya harus bersabar lagi melihat bus yang hanya ditumpangi dua-tiga orang. biasanya bus di Tomohon sudah banyak penumpang sekalipun itu hari Minggu. ckckck mungkin bus Tondano yang masih kosong tadi sudah penuh, dan jika saya naik bus itu sekarang sudah dalam perjalanan. waktu yang saya miliki habis di jalanan. berpindah dari satu kendaraan ke kendaraan lain dengan bonus kursi-kursi kosong.

sudah mirip guru & penulis yang sedang rilis buku, belum? 😁


Tapi masih ada harapan. seperti biasa, dalam perjalanan satu jam atau lebih, saya harus mendengarkan musik untuk menghindari mabuk perjalanan. ketika itu saya memutar lagu Mujizat Itu Nyata - Joy Tobing dan mengucapkan permohonan yang sama pada Tuhan seperti sebelum meninggalkan kosan, "agar saya tidak terlambat datang..". akhirnya jam 4 lewat 18 menit bus mulai jalan. dalam perjalanan menuju Manado saya melihat twitter dan mendapati retweet dari @.sastragpu bahwa ternyata hari ini dijadwalkan Book Signing & Meet n Greet with Sapardi Djoko Damono di Gramedia Mantos. jelas sudah situasi apa yang akan saya hadapi. tapi ada yang jauh lebih penting, acara dimulai pukul 16:00-17:30 WITA. ya, artinya saya masih punya kesempatan.

dijepit Pak Sapardi dan Bu Sonya

Pukul 17 lewat 15 menit bus baru tiba di terminal Karombasan. padahal jarak Tomohon-Manado kira-kira hanya setengah jam. tapi biarlah, toh sudah sampai di Manado. masih ada waktu 15 menit sebelum acara selesai. syukurlah akun Pak Sapardi memperjelas lokasi di Gramedia Manado Town Square karena biasanya saya hanya ke Gramedia jalan Samrat. tiba di Mantos saya langkahkan kaki lebar-lebar seperti adegan Naruto dkk yang terbang dari satu batang pohon ke batang pohon yang lain sambil diskusi cara membebaskan Sasuke atau mengobrol kekuatan Orochimaru. Ketika berada di depan pintu, Toko Buku itu sunyi. saya pikir acaranya sudah selesai dan Pak Sapardi sudah meninggalkan lokasi, tapi saya tetap mengedarkan pandangan. di sisi kiri saya mendapati Pak Sapardi sedang berbincang dengan salah satu "orang Gramedia". di ujung meja sebelah kiri ada seorang Ibu, yang adalah istri dari Pak Sapardi. beliau setia mendampingi ke manapun Pak Sapardi pergi. di samping kanan Bu Sonya berdiri banner yang menandakan acara Book Signing & Meet n Greet Sapardi Djoko Damono masih berlangsung. di depan meja berjejer buku-buku Pak Sapardi, termasuk 7 buku yang baru dirilis tahun ini.

Saya menghampiri mereka. orang yang selama ini saya temui hanya lewat tulisannya kini berada di depan saya. dengan pelan saya berucap "permisi, kak, mo..." menyadari kedatangan saya, lelaki muda (staf Gramedia) tadi langsung mempersilakan saya duduk, begitu juga dengan Pak Sapardi yang dengan ramah mempersilakan saya duduk. dengan rambut acak-acakan, wajah berminyak dan napas ngos-ngosan, saya duduk dan langsung meletakan tas di atas meja, mengambil buku-buku yang saya bawa. "oh ini yang dari Tondano ya?" tanya Bu Sonya. diikuti dengan kalimat yang hampir sama oleh Pak Sapardi "ooh.. yang di twitter tadi itu ya? yang katanya dari Tondano". rupanya mereka ingat siapa yang di twitter tadi dan menyadari kalau itu saya hahaha. melihat buku yang saya keluarkan lebih dari satu, Bu Sonya sambil tersenyum berkata "oh, ini kayaknya yang paling niat.. dari tadi (orang yang datang) baru ini yang paling niat kayaknya" disusul senyum tawa para staf yang mengelilingi meja, membuat saya antara malu, senang, dan bingung.. hahaha. yang pasti buku-buku ini harus ditandatangani.

Saya : "pak, boleh tanda tangan di buku-buku ini juga, ngga?"

SDD : "oh.. boleh.. boleh.. nanti bergantian. namanya, siapa?"

Saya : "Wandy Moleh"

SDD : "tulisannya kayak gimana?"

Saya : (ambil gawai dan mengetik nama di kolom SMS. menyodorkan ke hadapan Pak Sapardi)

SDD : "untuk Wandy Moleh. sekarang tanggal berapa?"

Saya : "21"

SDD : "21 Mei 2107. iya, mana lagi? yang belum (ditandatangan) ditaru di sini saja."

bersama Pak Sapardi Djoko Damono

Sama seperti saat seseorang yang bertemu idola, orang penting atau orang terkenal, saya juga tak mau menyiakan kesempatan foto bareng. ketika meminta izin mengabadikan moment.. "oh..iya..boleh. bisa selfie?" respon Pak Sapardi "biasanya anak-anak muda itu suka selfie" tambahnya, kali ini bicara pada staf. setelah meminta Pak Sapardi bergaya peace kami pun ber-wefie-ria. saya kemudian difoto bersama Pak Sapardi dan istri. sesaat sebelumnya saya menggenggam dua buku, bermaksud memberikan satunya lagi ke Pak Sapardi. mungkin inilah yang dinamakan kepekaan seorang penyair, spontan Pak Sapardi menanyakan buku mana yang harus dipegangnya. akhirnya novel Hujan Bulan Juni di tangan saya; sekuelnya, Pingkan Melipat Jarak di tangan penulisnya. di sela-sela penandatanganan buku, Pak Sapardi lebih banyak bertanya ketimbang saya. berikut transkrip percakapannya:

SDD : "sekolah di mana?"

Saya : "saya kuliah di Universitas Negeri Manado di Tondano"

SDD : "oh di Tondano ada kampus juga ya.. saya baru tahu. kirain cuma di Manado"

Saya : "iya..ada" (lagi mikir mau ngomong apa. syukurlah ada staf yang menyambung obrolan)

Saya : "pak, saya kan lagi ngerjain skripsi, bisa tulis sesuatu ngga?"

SDD : "oh.. iya..iya.. boleh. selesaikan skripsi saja." (sambil menulis di novel Suti)


Karena pertemuan mendadak, saya tidak sempat menyiapkan mental dan pertanyaan-pertanyaan yang akan menjadi bahan obrolan sekaligus pelajaran langsung dari seorang guru besar di UI itu.


SDD : "jadi kuliahnya di jurusan apa?

Saya : "jurusan Bahasa Inggris"

SDD : "oh sama.. sama kalo gitu. saya juga Bahasa Inggris"

Saya : *dalam hati* iya pak.. please jangan bicara pake Bahasa Inggris pak.. jangan diuji pak.. ampuuun.

SDD : "wah.. banyak juga ya.. buku-bukunya beli di mana?"

Saya : "di Gramedia Samrat.. yang di (gramedia) satunya lagi. *sambil nunjuk seberang*

SDD : "oh.. iya.. yang di jalan Samrat itu ya.."

Saya : "iya"

SDD menandatangani Pingkan Melipat Jarak

B
eberapa saat kemudian ada seorang cowok datang membawa Pingkan Melipat Jarak. saya yang saat itu berdiri memotret Pak Sapardi yang sedang menandatangani buku membiarkan cowok tadi meminta tanda tangan, dipotret, kemudian berlalu. dengan berakhirnya dua kali tanya jawab, acara Book Signing & Meet n Greet Sapardi Djoko Damono selesai. saya kembali duduk di samping Pak Sapardi, mengambil buku-buku yang sudah ditandatangani, berdiri, dan berjabat tangan dengan beliau.


Saya : "pak, makasih pak" *spontan cium tangan*

SDD : "iya.. iya.. sama-sama. nanti kalo ke Jakarta, kasih tahu saya."

Saya : "iya..iya pak." (bertanya dalam hati, kapan saya bisa ke sana?)




Pak Sapardi berjabat tangan dengan para staf. saya menghampiri Bu Sonya yang tadi sempat bertanya "dari semua buku, buku apa yang paling disuka? yang tanpa pikir panjang saya menjawab "Hujan Bulan Juni". lalu "kalo buku yang belum dibaca?" saya menjawab "Pingkan Melipat Jarak.. soalnya baru beli.." hehe.

bersama Bu Sonya

Saya : "bu, boleh foto bareng?"


Bu Sonya : "iya.. boleh." (kata Bu Sonya dengan senyum ramah yang membuatnya selalu awet muda)

Saya : "bu, makasih bu." (jabat tangan)

Bu Sonya : "iya, sama-sama. jadi kamu lagi ngerjain skripsi ya?"

Saya : "iya bu.. lagi ngerjain skripsi."


Kemudian Bu Sonya dihampiri staf dan saya segera menepi. kali ini Pak Sapardi berjalan menjauh dari meja yang hendak dibereskan. saya kembali menghampiri pria yang sering disapa Eyang oleh orang-orang yang sudah mengenalnya itu dan meminta berfoto bersama untuk kesekian kali. tanpa gaya peace. hanya senyum yang mengembang. setelah berfoto, lagi-lagi penyair berusia 77 tahun ini berkata 


SDD : "nanti.. kalo ke Jakarta, kasih tahu saya.. kasih tahu lewat apa.. apa itu.." *sambil merem*

Saya : "twitter? email? instagram?"

SDD : "bukan. apa.. apa tuh namanya." *merem lagi, mengingat-ingat*

Saya : "facebook? whatsapp?"

SDD : "twitter. kasih tahu lewat twitter"

Saya : "oh twitter.. iya iya pak"

SDD : "iya, kasih tahu saya di twitter biar bisa ketemu lagi, ya"

Saya : "makasih pak, sekali lagi makasih."

SDD : "iya..iya sama-sama." (berjabat tangan)

Hari Minggu yang luar biasa. bulan April lalu, Hari Minggu saya difollback akun resmi Pak Sapardi. di bulan Mei, juga pada Hari Minggu saya bertemu dengan Pak Sapardi. nanti di Hari Minggu, pada bulan Juni entah tahun berapa.. apakah yang akan terjadi? apakah akan bertemu Pak Sapardi lagi dan diajari menulis langsung oleh sang maestro? bertemu Adimas Immanuel? atau meluncurkan karya-karya abadi seperti Sapardi Djoko Damono? amin.

0 comments:

Terjemahan Lagu ONE OK ROCK feat. Avril Lavigne - Listen

Listen adalah salah satu lagu dari album ONE OK ROCK bertajuk Ambitions, yang rilis bulan Januari 2017. Dalam album ini band rock asal Jepang tersebut berkolaborasi dengan musisi papan atas lainnya, antara lain Avril Lavigne (Listen), 5 Seconds of Summer (Take What You Want), dan Alex Gaskarth-vokalis All Time Low (Jaded). Pada album sebelumnya mereka pernah berkolaborasi dengan Kellin Quinn vokalis Sleeping With Sirens dan Tyler Carter vokalis ISSUES.






You always call me full of regret
Kau selalu memanggilku penuh penyesalan
You want me to save you again
Kau ingin aku menyelamatkanmu lagi



All these years, the days go by
Bertahun-tahun, hari demi hari belalu
I've seen you fall a million times
Aku pernah melihatmu jatuh berkali-kali
Everybody makes mistakes
Semua orang membuat kesalahan



Feels so hard to watch you hurt
Rasanya begitu sulit melihatmu terluka
From the pain a lesson learned
Dari rasa sakit ada satu hal yang dipelajari
This is how you find your way

Inilah caramu temukan jalanmu


Feels so hard, I've been there too
Rasanya begitu sulit, aku pernah di sana juga
Sky so dark, no way through
Langit begitu gelap, tak ada jalan keluar
Stories only scars can tell
Hanya bekas luka yang menguak cerita




I've got so much love for you, my friend
Ku punya banyak cinta untukmu, kawan
Ride or die until the end
Jalanilah atau kau sekarat hingga akhir
But only you can save yourself

Tapi hanya kaulah yang bisa selamatkan dirimu


You just have to listen, listen
Kau hanya perlu mendengarkan
I hope that you know
Ku harap kau mengerti
Listen, listen
Dengarkan
I won't let you go
Ku tak akan membiarkanmu pergi
I wish you I could save you from the pain you've been through
Ku harap aku bisa menyelamatkanmu dari rasa sakit yang telah kau lalui
And all I can tell you is the best thing to do
Dan semua yang kukatakan padamu ialah hal terbaik untuk dilakukan
You've gotta listen, listen
Kau harus dengarkan


Listen, listen
Dengarkan
Listen, listen
Dengarkan
To your heart

Hatimu

Listen, listen
Dengarkan
Listen, listen
Dengarkan




Listen, listen hitotsudake
Dengarkan sekali saja
Listen, listen shinjiyou
Dengarkan percayalah
Ori yamanaiame nado nai
Tak ada kesedihan yang tak berujung
All I can tell you is the best thing to do
Dan semua yang kukatakan padamu ialah hal terbaik untuk dilakukan
You gotta
Kau harus
Listen, listen
Dengarkan
Listen, listen
Dengarkan
Listen, listen
Dengarkan
To your heart
Hatimu



To your heart
Hatimu
Listen, listen
Dengarkan
To your heart
Hatimu

0 comments:

Terjemahan Lagu Hanson - Penny and Me

HANSON - the best siblings band ever


Penny and Me adalah salah satu single dalam album Hanson bertajuk Underneath yang dirilis tahun 2004. Nama Penny diambil dari salah satu judul lagu The Beatles, Penny Lane, sedangkan lirik 'making it by pink moonlight' berkenaan dengan lagu dari Nick Drake "Pink Moon". menurut saya, lagu Penny and Me adalah lagu masterpiece Hanson. dari segi vokal, lirik, dan aransemen musik semakin menguatkan fakta bahwa mereka adalah musisi yang bertalenta. sukses bermusik sejak usia remaja, Hanson kembali dengan kemampuan vokal dan bermusik yang lebih terasah. saya tak pernah bosan mendengarkan lagu satu ini, apalagi saat berkendara dan disapa semilir angin...


Penny and Me


[Verse 1]

Cigars in the summertime
(Ku hisap) cerutu di musim panas
Under the sky by the light I can feel you read my mind
Di bawah cerahnya langit bisa kurasakan kau membaca pikiranku
I can see it in you eyes
Ku bisa melihatnya di matamu
Under the moon as it plays like music every line
Di bawah rembulan seraya memainkan musik di sepanjang jalan 
There's a rug with a bleeding dye
Ada luka abadi yang disembunyikan
Under the fan in the room where the passion's burning high
Di bawah hembusan angin dalam ruang di mana hasrat membara
By the chair with the leopard skin under the light
Di kursi kulit macan tutul di bawah cahaya lampu
It's always Penny and me tonight

Ini selalu tentang Penny dan aku... malam ini






On the plane step with both my feet
Melangkah dengan kedua kakiku menuju pesawat
Riding in seat number three on a flight to NYC
Duduk di kursi nomor tiga pada penerbangan ke Kota New York 
Got my bean in a coffee cup next to my seat
Ku ambil secangkir kopi di samping kursi
Catch the view and another good book to read

Kulihat pemandangan dan sebuah buku yang bagus untuk dibaca
Sitting at home over the friendly skies missing her eyes
Duduk di rumah berselimutkan langit cerah kurindukan matanya
It's always Penny and me tonight
Ini selalu tentang Penny dan aku... malam ini




[Chorus]
Cause Penny and me like to roll the windows down

Karena Penny dan aku suka menurunkan kaca jendela (mobil)
Turn the radio up, push the pedal to the ground
Menyalakan radio dan menginjak pedal sekuat mungkin
And Penny and me like to gaze at starry skies
Penny dan aku suka memandangi langit penuh bintang
Close our eyes, pretend to fly
Kami pejamkan mata dan berpura-pura terbang
It's always Penny and me tonight
Ini selalu tentang Penny dan aku... malam ini



[Verse 2]
Staring at a million city lights

Menatap jutaan cahaya di kota
But still Penny and I are all alone beneath the sky
Tapi tetap hanya Penny dan aku di bawah kolong langit
Feel the wind brushing slowly by
Merasakan desiran angin yang lewat perlahan
If I could soar I would try, to take these wings and fly
Andai ku bisa melayang kan kulakukan, mengepakkan sayap dan terbang
Away to where the leaves turn red

Jauh ke tempat di mana daun berguguran
But no matter where I am instead
Tapi tak masalah di mana aku berada



Singing along to "Feeling Alright"
Terus bernyanyi untuk merasa lebih baik
Or making it by pink moonlight
Atau merasakannya di bawah bulan merah jambu
It's always Penny and me tonight
Ini selalu tentang Penny dan aku... malam ini




[Chorus]
Cause Penny and me like to roll the windows down
Karena Penny dan aku suka menurunkan kaca jendela (mobil)
Turn the radio up, push the pedal to the ground
Menyalakan radio dan menginjak pedal sekuat mungkin
And Penny and me like to gaze at starry skies
Penny dan aku suka memandangi langit penuh bintang
Close our eyes, pretend to fly
Kami pejamkan mata dan berpura-pura terbang
It's always Penny and me tonight
Ini selalu tentang Penny dan aku... malam ini


[Bridge]
Penny likes to get away

Penny suka melarikan diri
And drown her pain in lemonade
Dan menenggelamkan lukanya dalam air limun
Penny dreams of rainy days
Penny memimpikan musim hujan
And nights up late by the fireplace
Saat lewat tengah malam duduk di depan perapian

And aimless conversations about the better days
Membicarakan hari yang lebih baik tanpa ada tujuan



Singing along to "Feeling Alright"
Terus bernyanyi untuk merasa lebih baik
Making it by under pink moonlight
Merasakannya di bawah bulan merah jambu
It's always Penny and me tonight
Ini selalu tentang Penny dan aku... malam ini





[Chorus]
Cause Penny and me like to roll the windows down
Karena Penny dan aku suka menurunkan kaca jendela (mobil)
Turn the radio up, push the pedal to the ground
Menyalakan radio dan menginjak pedal sekuat mungkin
And Penny and me like to gaze at starry skies
Penny dan aku suka memandangi langit penuh bintang
Close our eyes, pretend to fly
Kami pejamkan mata dan berpura-pura terbang
It's always Penny and me tonight

Ini selalu tentang Penny dan aku... malam ini




Penny and me tonight
Penny dan aku malam ini
Penny and me tonight

Penny dan aku malam ini
Penny and me tonight
Penny dan aku malam ini

1 comments:

Testimoni : Betapa Berfaedahnya Main Twitter

mari kita buat postingan kali ini agak santai sesantai pembunuh berantai yang siap membantai. coba bayangkan, posisinya lagi di belakang rumah, dekat pohon, ada wangi rumput yang basah karena hujan semalam. nah kita duduk di kursi kayu sambil ngeteh/ngopi/ngesaraba/ngejam(u) dll trus viewnya rumah-rumah penduduk jadi kayak miniatur kota (ceritanya rumah saya dekat tebing). pagi itu cerah, polusi kendaraan belum menyebar, ada tukang bubur lewat, niat beli, eh males ke depan entar banyak anak sekolah yang udah jalannya selow, kudeta hak pengguna jalan yang lain juga. pucuk dicinta ulam pun tiba, emak saya baru aja balik dari warung. disodorin roti yang masih anget (ketahuan karena ada uap di plastiknya), teksturnya keliatan lembut. sesekali mata merem karena matahari pagi sudah mulai meninggi bersama dibukanya obrolan.



sejujurnya.. muak juga kalo tiap posting di blog bahas musik lagi..musik lagi. jadi hari ini saya putuskan untuk posting tentang 'faedah yang saya dapatkan gara-gara main twitter'. perlu digaris bawahi ternyata twitter bukan media sosial tapi media informasi. itu sebabnya, ngetwit ngga perlu panjang-panjang, kalo mau lihat postingan-postingan seseorang atau suatu komunitas, tinggal follow aja dan ngga perlu difollow balik sama mereka. ada juga trending topik. kita bisa tahu apa yang tengah dibahas saat ini oleh masyarakat melalui twitter (hampir tiap bangun pagi, kalo punya kuota saya pasti chek TTI).

Adimas Immanuel
Balas Mention
berawal dari balasan mention Brandon De Angelo @.Brandon_lilhero. dia seorang dancer, kalo kalian pernah nonton Indonesia Mencari Bakat (IMB) di TransTV, dia juara 3. lalu Iman vokalis band J-Rocks, waktu itu @.imanine kasih ucapan selamat ulang tahun buat Hyde (salah satu personil L' Arc~en~Ciel) dan saya melempar satu pertanyaan, ternyata tanya saya bersambut.. hehehe. trus Cindy '6Star', dia personil Girlband 6Star berdarah Sangihe, waktu itu berkaitan dengan ucapan selamat natal. padahal saya ngga suka 6Star. dulu saya sukanya Cherrybelle tapi ngga pernah dapat mention dari mereka, malahan manajer dan assisten Chibi yang balas mention saya. awalnya akun @.SeruniPeriChibi yang adalah assisten Chibi yang balas mention saya soal kepemilikan akun facebook. di tahun 2013, suatu hal yang menyenangkan waktu itu, saya dapat bocoran langsung dari manajer Chibi lewat akun pribadinya @.deadtrunk katanya, rencana Mei chibi ke Manado. spontan saya langsung mention ke akun-akun fanbase chibi yang ada di daerah Manado.. dan syukurlah, untuk kedua kalinya saya bisa melihat performance mereka secara langsung. kemudian, balasan mention dari Gabriel Stevent Damanik, kalo kamu pernah nonton Idola Cilik 1, yang Juara 1 Kiki dari Manado, juara 2 Angel dari Jakarta, nah yang juara 3 Gabriel dari Medan. pemilik akun @.gabrielstev sudah tumbuh jadi seorang remaja kedewasa-dewasaan. ya mulai komentari ini-itu, sama songongnya lah dengan saya. tapi karena kesongongan dan dia seorang United Army, otomatis ketika laga Man United kontra Chelsea, dia komentari chelsea dengan membanggakan koleksi klub yang bermarkas di Old Traffod itu. eh tapi Gabriel balas mention saya bukan soal itu, tapi soal sanggahan saya saat dia mengomentari kemenangan Tontowi Ahmad dan Liliana Natsir bulan Agustus lalu. pernah juga ada balasan dari putra ke tiga mantan pasangan Ahmad Dhani dan Maia Estianty, Abdul Qodir Jaelani. ketika itu saya iseng saja mention ke akun @.AhmadAbdulQodir bertanya apa lagu Radiohead yang paling dia suka, ternyata dibalas 'SUBTERANNEAN HOMESICK ALIEN' oh boleh juga nih anak. tapi kayaknya dia cuma cari judul yang paling aneh deh. but it's okay, thanks Dul! lanjut,ada balasan mention dari penulis buku puisi 'Mendengarkan Coldplay', Mario F Lawi dan lagi-lagi Puji Tuhan..Haleluya! Adimas Immanuel, salah satu penyair favorit saya sudah beberapa kali membalas mention saya. bahkan saya juga sudah 'akrab' dengan temannya kak Adimas yang kayaknya dia juga seorang penyair yang punya peran penting juga di dunia kesusastraan masa kini, nama Puguh Paloepi ,akun @.cheguevarah ini juga yang jadi jembatan waktu saya pengen disapa kak Adimas. hahaha memalukan. masih dari kalangan penulis, kali ini ada Bernard Batubara. pemilik akun @.benzbara_ ini balas mention waktu saya kasih tahu ada HONNE di RCTI. 

Kevin Royano

RETWEET
Mention yang diretweet, datang dari Inggrid Sonya, penulis muda yang bukunya berjudul Revered Back. pernah, suatu ketika saya nonton acara tentang musik dan kreativitas anak muda di NET. tapi sayangnya acara itu mulainya lewat tengah malam. kebetulan bintang tamu waktu itu Lala Karmela, penyanyi Solo. mereka sempat bahas soal Radiohead (khususnya Thom Yorke), ternyata Lala juga suka sama Radiohead apalagi Tuan Yorke. langsung saya mention ke akunnya tentang vokalis 'freak' itu, dapet retweet deh. ada juga nih, saya lupa nonton acara apa tapi bintang tamunya aktris senior, Maudy Koesnaedi. ada fakta menarik, Maudy ternyata suka dengan klub Liga Inggris, Liverpool dan ngefans dengan pemain muda The Reds, Adam Lallana. Wow, iyalah..produk England! haha. dan mention saya waktu itu berupa ajakan di Piala Dunia 2018 nanti @.mpokmod mendukung Inggris ya walaupun banyaknya pendukung ngga berpengaruh sama kemenangan sih. terakhir, dari aktor muda cukup tampan, Kevin Royano. sebenarnya ngga ngefans sih, ngefans sama Arbani Yasiz tapi ya ngga apa-apa dapat retweet 2 kali dari @.royanokevino :)

Sapardi Djoko Damono dan novelnya Hujan Bulan Juni

FOLLOW BACK
akun @.cheguhvarah sudah saya sebutkan tadi, sepertinya dia juga seorang penyair yang sudah malang melintang di tanah Jawa. tapi beberapa bulan kemudian diunfollow :( berikut datang dari Indie Book Corner, sebuah komunitas buku yang berdiam di Jogjakarta tapi denger-denger udah pindah, kalau ngga salah ke Semarang/Solo. komunitas ini populer di daerahnya karena membahas buku dan bisa jadi teman terbaik untuk penulis pemula seperti saya. terakhir, akun dari sastrawan besar Indonesia yang berusia 77 tahun, Pak Sapardi Djoko Damono. siang itu, tanggal 23 April, akun resminya, @.SapardiDD follback akun twitter saya padahal saya hanya mention Selamat Hari Buku, tanpa retweet atau balas mention, saya langsung dihadiahi followback.. wohoo.. THANK GOD! itulah beberapa akun yang sudah follback akun saya secara suka rela tanpa diminta.. atau mungkin mereka khilaf (seperti om Puguh)

Cerita selesai, sinar matahari makin terik, klakson mobil dan bunyi mesin bersahut-sahutan, dan roti yang masih anget-anget tadi sudah dingin pun minuman yang sisa setengah gelas ikut dingin. akhirnya beranjak dari kursi, eh ada infotainment nonton dulu ah.. eh tapi kok di sini panas ya? oh iya keringetan pas ngobrol tadi kena sinar matahari. balik lagi deh ke belakang rumah, di bawah pohon, ujung kaos dijadiin kipas biar cepet sejuk.

3 comments:

Berkembang Mundur



musik jaman dulu menggunakan kata-kata puitis sedangkan jaman sekarang menggunakan kata-kata yang lagi nge-hits. dan musik masa kini dibuat secara instan dengan formula yang diulang-ulang. sedangkan musik di masa lalu dibuat berdasarkan ide dan kreatifitas musisi yang dikerahkan dengan seluruhnya untuk menghasilkan karya yang bisa dinikmati. musisi betul-betul memanfaatkan alat musik untuk mengiringi lirik ciptaannya sementara saat ini kebanyakan yang muncul di tengah masyarakat adalah rubbishhhh

mundurnya perkembangan musik tidak hanya berpusat pada liriknya saja, tapi aransemen musik itu sendiri. kata-kata puitis tidak selalu jadi daya tarik sebuah lagu. berikut ini adalah lagu-lagu yang mematahkan anggapan bahwa lirik puitis menjadi daya tarik sebuah lagu.

1. Bee Gees - I Started A Joke
2. The Cats - Scarlet Ribbons
3. Karen Young - Nobody's Child

tiga lagu ini hanya menggunakan perumpamaan tanpa kata-kata puitis. liriknya hanya terdiri dari beberapa bait. lagu-lagu seperti di atas ditafsirkan sendiri oleh pendengar dan membuat siapapun mendengarnya terenyuh, meskipun musiknya sederhana. di Indonesia lirik sederhana sudah ada di jaman mama papa kita dulu. lirik yang jujur tanpa melebih-lebihkan.

sekarang mari berpusat pada aransemen musik, di luar negeri, kita bandingkan musik tahun 90an dengan tahun 2000an.

                       Noel Gallagher (Oasis) - Talk Tonight vs Niall Horan (One Direction) - This Town

mahir main gitar

latihan main gitar

dua musisi beda era ini sama-sama diiringi gitar akustik, yang membedakan adalah Noel memetik gitar pada Talk Tonight dengan melodi yang menjadi ciri khas lagu tersebut. sementara Nial menyanyikan lagu This Town tanpa memuat ciri khas dalam lagunya. padahal Niall sedang membawa nama besarnya sebagai mantan personil boyband yang dielu-elukan remaja di seluruh dunia. menyuguhkan kalo dipikir wajar karena boyband bukan grup band hehe musik yang sederhana sih boleh-boleh saja, tapi jangan dengan konsep terlalu pasrahlah.


sekian dulu komentar saya.. kalo ada part berikutnya pasti nyusul!

0 comments:

Pemberontak

Dunia ini milik para pemberontak. bergabunglah maka dunia ini milikmu. orang jahat memang banyak, pengkhianat tak kalah banyak, tapi pemberontaklah yang merajalela. dunia tidak juga dipenuhi orang baik yang hanya diam berpangku tangan. saya tegaskan pemberontaklah yang merajalela. 



Sebagian memberontak lewat tulisan, musik atau lukisan. ada juga memberontak dengan tindakan langsung. inilah dunia para pemberontak. selantang apapun menyuarakan perdamaian dan keadilan, sejatinya kitalah yang sepatutnya menyamaratakan kedamaian hati masing-masing.

0 comments:

Wangi Musim Gugur

dengan segala keburukan yang membaur
ranting pohon mengikhlaskan
daun jatuh cinta kepada tanah
kota ini wangi musim gugur
punggung menopang bahkan menampung
air mata ranting pohon yang hancur

andai tanganku seluas taman
kan kucegah pengkhianatan
adakah dia tahu?



pengkhianatan hanya bisa diikhlaskan
pohon mati - daun menunggu angin

musim berganti dengan segala pertanda
pohon mati tumbuh tunas baru
sementara daun hancur diterjang alam

kini satu hal yang kupahami:
barangkali akulah pohon yang ikhlas
dan kau daun yang tergilas

0 comments:

Pages (8)1234567 »