Oasis Is Gonna Live Forever


Selamat Hari Blogger Nasional!

Di hari istimewa ini saya akan membahas hal yang istimewa juga. Sama sekali tidak berhubungan dengan blogger atau ulang tahun tapi kali ini saya akan membahas tentang karya-karya seni yang terus hidup dari sebuah band fenomenal asal Inggris. Bukan Queen ataupun Rolling Stone, bukan juga The Beatles. Mereka adalah Oasis. Kenapa Oasis? ya itu tadi, mereka adalah band fenomenal yang menghasilkan karya berdasarkan kejujuran dengan begitu percaya diri dan meskipun sudah bubar lagu mereka masih akan terus 'hidup' di segala zaman. Live Forever!

Karir Oasis
Oasis adalah band rock asal Inggris yang dibentuk di Manchester pada tahun 1991. Awalnya bernama The Rain , grup ini dibentuk oleh Liam Gallagher (vokal), Paul Arthur a.k.a Bonehead (gitar, keyboard), Paul McGuigan (bass), dan Tony McCarroll (drum dan perkusi), kemudian kakak Liam, Noel Gallagher (gitar dan vokal) bergabung dan berganti nama menjadi Oasis. Mereka menandatangani kontrak dengan label rekaman indie Creation Records dan setelah itu merilis album perdana mereka Definitely Maybe di tahun 1994. Tahun berikutnya, Oasis merilis (What's The Story) Morning Glory bersama drummer baru, Alan White karena McCarroll dipecat (saat itu mereka bersaing dengan Blur). Gallagher bersaudara juga secara berkala menjadi topik dalam tabloid dan berita atas gaya hidup liar dan perselisihan mereka. Pada tahun 1997, Oasis merilis album ketiga mereka. Meskipun album ini berhasil mencetak sejarah di Inggris dengan angka penjualan tercepat, popularitas album mereka menurun dengan cepat pula. Oasis kemudian ditinggal anggota Paul McGuigan. tak lama berselang disusul Bonehead ketika mereka dalam proses rekaman dan akan merilis Standing on the Shoulder of Giants pada tahun 2000 dan diganti oleh Gem Archer dan Andy Bell. Oasis berhasil merebut kembali popularitas mereka melalui album Don't Believe The Truth pada tahun 2005. Tapi sayangnya pada Agustus 2009, Noel Gallagher mengumumkan pengunduran dirinya dari Oasis pasca perkelahian di belakang panggung dengan siapa lagi kalau bukan sang adik, Liam. Anggota tersisa dari Oasis, dipimpin oleh Liam Gallagher, memutuskan untuk melanjutkan pekerjaan mereka dan menamakan diri mereka, Beady Eye namun sayangnya band yang sukses dengan The Beat Goes On-nya itu harus bubar pada 2013. Sementara Noel membentuk proyek solo Noel Gallagher's High Flying Birds. 

lebih cocok McCarroll and the Paul Gallagher 😄


Kontroversi Noel dan Liam
Band yang dipimpin oleh dua bersaudara Noel dan Liam Gallagher begitu fenomenal di tahun 90an. Bukan hanya karena karya-karya mereka yang diapresiasi tapi juga karena kelakuan dua kakak-beradik ini. Noel dan Liam sulit untuk akur. Tak hanya itu, Gallagher bersaudara merupakan musisi yang kontroversi dengan komentar tajam yang lebih tajam dari sebilah pedang yang baru diasah. 
Saya sempat kecewa dengan pernyataan-pernyataan mereka karena figur yang dikomentari sebagian besar adalah band favorit saya juga. tapi tak apa karena komentar mereka cukup masuk akal, hahaha.
Berikut ini komentar Noel dan Liam Gallagher yang disampaikan lewat berbagai sesi wawancara. 





Komentar Noel
  • Noel pernah berkata lagu Adele untuk nenek-nenek.
  • Mengejek anggota One Direction, Liam Payne, sedangkan sang adik, Liam Gallagher memuji gaya Harry Styles. Menurut Liam Gallagher, Harry adalah seorang (dengan gaya) rocker yang terjebak dalam pekerjaannya. 
  • Lebih baik minum bensin langsung dari corong daripada mendengar suara Alex Turner (Arctic Monkey).
  • Menyarankan Foo Fighter, Radiohead dan Coldplay harus coba memainkan lagu-lagu Oasis 
  • Tak hanya di dunia musik, dunia olahraga pun dikomentari, yang saya tahu ada dua pesepakbola mendapat ejekan, Luis Suarez diejek saat menangis dan Zlatan Ibrahimovic yang dikatai idiot.

Komentar Liam
  • Liam juga 'rajin' berkomentar pada rekan sesama musisi, menurutnya tema lagu dari Chris Martin (Coldplay) seperti mendengarkan seorang Guru Geografi.
  • Robbie William yang tak lebih dari seorang Drama Queen. 
  • Billie Joe Armstrong (Green Day) aneh karena bentuk kepalanya.
  • Dirinya 'ketakutan' jika mendengar suara Matthew Bellamy (Muse), 
  • Mengatakan fans Radiohead adalah orang-orang jelek dan membosankan.
  • Bahkan Ozzy Osbourne yang dikenal sebagai bapak heavy metal dunia pernah dikomentari.

Terlepas dari segala kontroversi kakak beradik itu, Oasis tetaplah band luar biasa yang menghasilkan karya-karya yang jujur. Tak bisa dipungkiri, kesuksesan Oasis dicapai berkat duo Gallagher yang berperan penting dalam pembuatan lagu-lagunya. Bukan hanya Wonderwall, Champagne Supernova, atau Don't Look Back In Anger. Masih ada lagu-lagu lain yang harus masuk daftar playlist kamu. Abstrak, Jujur, dan Percaya Diri.

1. Little By Little
lagu ini dinyanyikan oleh Noel 
2. Let There Be Love
"who kick the hall in the sky so the heavens would cry over me?"
3. Talk Tonight
Diciptakan oleh Noel setelah memutuskan untuk mengundurkan diri (pertama kali) dari band. hanya butuh sebuah gitar dan tepukan tangan dan lagu ini sudah memancarkan auranya sendiri.
4. I Hope I Think I Know
5. Married With Children
lagu akustik yang muncul dalam album pertama mereka. entahlah lagu ini diciptakan Noel untuk pacarnya atau Liam, yang pasti permainan gitar Noel tak perlu diragukan.
6. Acquiesce
lagu ini cukup spesial karena yang mengisi vokal adalah duo Gallagher. Liam menjadi pembuka dan Noel di bagian chorus. 
7. Don't Go Away
8. Go Let It Loud
9. Going Nowhere
dinyanyikan oleh Noel. bertolak belakang dengan Nowhere Man The Beatles
11. Stay Young
mendengar lagu ini akan membuat kita merasa akan selalu muda.
12. Carry Us All
13. Stand By Me
14. The Quiet Ones
15. Step Out
16. Whatever
lagu yang megah dan enak didengar karena musik mereka diiringi orkestra. katanya ini adalah lagu favorit dari Paul McCartney
17. Just Getting Older
18. Champagne Supernova
Noel mempercayakan lagu itu isi oleh suara Liam dan hanya dalam sekali take vocal 
19. Slide Away
20. Sunday Morning Call

21. Stop Crying Your Heart Out
22. The Hindu Times
23. Idler's Dream
24. Some Might Say
salah satu lagu terbaik yang pernah ada
25. Digsy's Dinner
mendengar lagu ini sangat mirip dengan lagu salah satu band rock asal negri kita hanya temponya saja diperlambat
26. Thank You For The Good Times
27. Let's Make All Believe
28. Morning Glory
29. D'You Know What I Mean
30. The Shock of The Lightning
31. D'yes Wanna Be A Spaceman?
32. Lyla
33. Live Forever
34 Supersonic
35. Little James
lagu ini adalah ciptaan liam.
36. She's Electric
37. The Girl in the Dirty Shirt
salah satu lagu terfavorit dari oasis harusnya lagu ini ada dalam daftar playlistmu!
38. Cast No Shadow
39. Take Me Away
40. A Bell Will Ring

FYI, Perjalanan karier grup musik ini telah diangkat ke dalam sebuah film dokumenter dan mungkin akan rilis dalam waktu dekat.

0 comments:

The Trees and The Wild



Dibentuk tahun 2005, The Trees and The Wild adalah band indie yang mengusung genre akustik folk  kemudian berkembang menjadi ambient, post-rock, dan tentu tanpa meninggalkan genre dasar mereka, folk. sama seperti band kebanyakan, band yang dibentuk di Bekasi ini diawali dengan pertemanan Remedy Imanuel Waloni (vokal, gitar akustik), Iga Massardi (gitar elektrik, akustik, backing vokal, perkusi), dan Andra Budi Kurniawan (gitar akustik, bass, backing vokal) di masa sekolah. nama The Trees and The Wild dipilih karena menunjukan situasi yang bebas, hidup, dan tidak artifisial. ini jelas mendeskripsikan musik mereka yang santai tak terikat dan menyejukan.
Perjalanan bermusik TTATW dimulai tahun 2006, saat itu mereka mulai menulis beberapa lagu. adalah Honeymoon on Ice yang menjadi single pertama mereka dan terbilang sukses di Jakarta. album perdana yang bertajuk Rasuk dirilis 2009. mereka juga sempat menjalani tur di Eropa pada 2012.



Di suatu malam pada 2010, saya tak sengaja melihat sekelompok anak muda di-interview dalam suatu acara (semacam acara musik lokal anak muda Jakarta) di JakTV. kala itu yang diundang adalah The Trees & The Wild dan Ikat Kepala. Remedy bercerita tentang film pendek mereka yang bertajuk Dua Tiang Tujuh Layar, kemudian perform lagu (kalo ngga salah ingat) Malino. mendengar petikan gitar dan kesejukan yang ditawarkan trio TTATW ini membuat saya kagum dan berinisiatif merekam suara mereka di telepon seluler. (masih hp bl**berry, belum ada smartphone) waktu itu sulit mencari info band indie lokal seperti mereka dan mengakses lagunya juga sulit. ke warnet cuma cari tugas sekolah dan update status FB. hehe
Kini TTATW bertambah personil, mereka adalah Tyo Prasetya (bass), Hetri Nur Pamungkas (drum) serta Charita Utamy (backing vokal). Sedangkan Iga massardi mengundurkan diri dan tengah fokus dengan band barunya, Barasuara. Berikut ini saya bagikan lagu-lagu The Trees and The Wild yang diambil dari album Rasuk (2009) dan Zaman, Zaman (2016).


13. Fight the Future


intro-nya terasa seperti mendengar britpop. awalnya saya tidak begitu suka dengan lagu ini. tapi saat mendengar melodinya di pertengahan lagu, to be honest.. not bad.


12. Malino


Lagu ini terinspirasi dari gunung Malino yang kokoh berdiri di Sulawesi Selatan. lagu Malino masuk sebagai backsound dalam proyek film pendek Dua Tiang Tujuh Layar. Diawali dengan kicauan burung dan disambut petikan gitar membuat kita melayang dan tersesat di alam terbuka. sejuk merasuk.


11. Honeymoon on Ice



mendengar lagu ini seperti berada di daerah bersalju melihat orang-orang main ice skating dari dalam rumah yang hangat. petikan gitar trio TTATW begitu menyejukan. tak heran lagu ini mengantarkan mereka ke penikmat musik Indonesia bahkan Eropa.


10. Verdure


lagu ini mengarah ke post-rock. suara sang vokalis seperti berbisik-bisik, tenang dan suatu waktu bisa meledak.


9. Kata


salah satu lagu yang memiliki sedikit lirik. kendati tak banyak kata-kata, Kata punya makna yang mendalam dibalut dengan aransemen musik yang tenang hingga akhir.


8. The Nobel Savage



saya tidak begitu suka lagu ini, tapi tak ada salahnya coba mendengarkan. masuk dalam album Rasuk, lagu ini masih dalam formasi bertiga, Remedy, Andra, dan Iga.


7. Saija


apa yang dimaksud dengan Saija? apakah ejaan zaman dulu untuk kata "saya"? entahlah. lagu ini begitu misterius sama seperti lagu-lagu lain yang dimuat dalam Zaman, Zaman. komposisi musik yang dituangkan TTATW memang tidak main-main.


6. Berlin


Berlin mirip dengan Honeymoon on Ice, terdengar seperti musik band luar negeri tapi setelah dengar suara backing vokal, bisa ditebak Berlin milik musisi Indonesia, hehe. tapi jangan salah, kekayaan melodi membuat lagu-lagu TTATW punya daya pikat tersendiri.


5. Tuah/Sebak


sinden dari Tamy sang backing vokal menjadi warna tersendiri dalam musik TTATW, termasuk dalam lagu ini. eksperimen bertahun-tahun dari mereka membuat musik mereka berkembang.


4. Our Roots


lagu yang berdurasi 5 menit 35 detik ini mempunyai intro yang panjang. mendengar intro lagu ini mengingatkan kita saat berada di dalam box ATM. diawali dengar suara Tamy, lalu dipotong dengan petikan gitar yang seperti musik bambu. sama seperti mendengar lagu yang lain, lagu ini juga mengalami repetisi. tanpa lirik, Our Roots tetap asik.


3. Monumen


salah satu ciri khas TTATW adalah lirik yang irit. kali ini Tamy (backing vokal) mengawali lagu lalu diikuti oleh Remedy (vokalis utama). di pertengahan lagu kita seperti dibawa ke luar angkasa atau .. entah mereka mengajak kita menonton film (?) lalu muncul suara-suara yang kemudian menghilang. kali ini hanya permainan musik dan symbal Hetri Nur yang terdengar, lalu terdengar lagi suara tadi dan menghilang. 


2. Empati Tamako


dalam rekaman asli, empati tamako berdurasi 14 menit 35 detik. tapi setiap perform bisa saja berubah-ubah. dalam versi akustik (sebelum dimasukan dalam album ke dua tahun 2016) hanya berdurasi 3 menit 34 detik. awalnya saya sempat bertanya-tanya apa yang dimaksud dengan Tamako pada lagu ini? apakah palu/martil (martelu) atau nama tempat atau ada arti lain lagi? setelah ditelusuri, ternyata Tamako di sini merujuk ke nama tempat. ya, bagi pembaca yang berasal dari Kab. Sangihe pasti tahu yang saya maksud. Tamako adalah salah satu daerah kecamatan yang ada di Kabupaten Sangihe, Sulawesi Utara. katanya ibu dari sang vokalis berasal dari Tamako. bisa jadi lagu ini tercipta saat Remedy berada di sana. lagipula mengingat nama belakang Remedy yang familiar, masuk akal juga kalo Remedy berdarah SULUT. dan satu lagi, saya sebagai pendengar The Trees & The Wild dan pengagum Remedy Waloni, ngga menyangka dia punya darah Sangihe sama seperti saya. satu kawanua torang, hehe. daruge.


1. Derau dan Kesalahan


masuk intro lagu ini sudah keren. berbagai instrumen dimainkan bergiliran dan menyatu. dimulai dengan tempo lambat suara Remedy membius lagi-lagi membawa saya serasa berdiri di alam bebas. di ujung tebing paling curam menyaksikan kabut yang menyelimuti hutan dan menghirup napas dalam-dalam. para personil berhasil membuat lagu ini menjadi hidup. boleh dibilang, lagu ini adalah mahakarya mereka.


terlepas dari penjelasan saya tentang Tamako di atas, Empati Tamako adalah salah satu lagu The Trees and The Wild yang sering saya dengar.

0 comments:

Buku Favorit - Di Hadapan Rahasia

Buku Puisi Di Hadapan Rahasia karya Adimas Immanuel adalah buku puisi favorit saya. Bisa dibilang, dari semua buku bacaan yang saya miliki baik itu fiksi maupun non-fiksi, buku ini adalah primadonanya. Komik kesukaan saya sekelas Detektif Conan harus ikhlas posisinya diganti dengan Di Hadapan Rahasia (hahaha gomen Conan-kun). Bahkan saya sempat berpikir untuk membeli lagi buku kak Adimas ini kalau-kalau suatu hari nanti buku yang satu lagi lecet, robek, kena tumpahan minyak atau terselip remah-remah biskuit.



Apa yang membuat saya terdorong untuk menarik buku Di Hadapan Rahasia dari rentetan buku ke meja kasir Gramedia? Semua bermula dari aktivitas di media sosial, twitter. Waktu itu saya sedang menikmati cerita-cerita fiksimini yang diselenggarakan lewat akun bersimbol burung itu. Saya mengikuti beberapa akun yang menurut saya bisa menyegarkan lini masa. Kemudian mulai stalk akun yang mereka follow dan stalk lagi akun-akun yang saya rasa menarik hingga sampailah di akun @.adimasnuel. Cuitan-cuitannya beda. Bak kalimat-kalimat filsuf; mendalam dan indah. Kata-katanya tidak biasa tapi diangkat dari hal-hal lumrah. Sangat berbeda dengan penyair lain. Sekarang ini, banyak penyair dadakan muda dengan segala kata puitis (termasuk saya sendiri, penulis amatir yang terlalu memaksakan diri berkata puitis) tapi terlalu membosankan. Sejak saat itu saya 'jatuh cinta' pada tulisan pertama termasuk kagum dengan sosok Adimas Immanuel ini (meskipun pada saat itu saya tidak melihat wajahnya) dan memutuskan mengikutinya di twitter.

Masih tenggelam dengan rasa penasaran, saya cari dia di akun Facebook. Kalau tidak salah ada 2 akun yang mengatas namakan Adimas Immanuel tapi akun itu sudah terbengkalai, dan lagi-lagi saya mendapati kata-kata yang memang layak untuk dibaca. Beruntung, awal tahun 2016 Adimas meluncurkan buku puisi terbarunya, Di Hadapan Rahasia. Saya tak menyia-nyiakan kesempatan untuk membaca karya dari seorang yang saya kagumi itu.

yeah I got it!


11 Maret 2016, akhirnya resmi memiliki buku Di Hadapan Rahasia. Malamnya saya langsung memotret dan upload di twitter, tak lupa juga mention akun sang penyair. Bahagianya, mention saya dibalas oleh sang penyair. Beberapa bulan ini mention saya sering di retweet dan dibalas (tadinya mau pamer buktinya sertakan di sini tapi sayangnya, sejak beberapa hari lalu tidak bisa masuk twitter karena ada masalah kecil. okelah, saya tidak mau sok tegar  ada masalah besar.

Dilihat dari sampulnya, hanya ada arsiran sosok lelaki menengadah. Entah baru saja menanam rahasia atau dihajar oleh rahasianya sendiri..hehe. Lelaki ini tidak memakai busana, pada halaman tertentu juga terselip gambar tumit, lengan, bagian dada hingga leher. Leher tampil beberapa kali, kalau ditelaah ilustrasi itu menunjukkan bahwa manusia 'telanjang' di hadapan rahasia. tak ada yang bisa disembunyikan. Ini tercantum dalam puisi penutup dengan judul yang sama. Begini kalimatnya ' Seperti kita manusia yang amat kecil di hadapan rahasia, yang tak sepenuhnya berkuasa atas jatuh-bangun kita.'

Belakangan ini saya hanya disuapi puisi yang terinspirasi dari kisah cinta dan pengalaman hidup. Tapi puisi dalam buku-buku ini terinspirasi dari lukisan, musik, dan game. Sungguh.. buku ini adalah oase di tengah padang pasir. Mungkin tulisan ini berlebihan, tapi itulah alasan saya mengagumi Adimas Immanuel dan tulisannya, mereka punya sesuatu yang lebih.

Tapi ada penyesalan juga, kenapa baru tahu sekarang kalau ada penyair dengan kata-kata yang tidak banal seperti kak Adimas ini? Buku-buku terdahulunya seperti Empat Cangkir Kenangan (kolaborasi bersama 3 rekannya) dan Pelesir Mimpi sudah tidak tersedia lagi di Toko Buku. Karya terbarunya ,Suaramu Jalan Pulang Yang Ku Kenali bahkan hanya beredar di Malaysia, bisa didapatkan di Indonesia kecuali melalui pesan online.


Sang ilustrator cover juga tak kalah keren. Di bawah ini adalah potret usaha saya menggambar kembali cover yang dibuat Chenka Sp.

melantai.. biar kayak peserta lomba nomor 76929


inilah hasilnya.. maklum, masih amatir ✌



Berikut saya sertakan puisi-puisi yang saya favoritkan. Sontrot adalah masterpiece-nya di buku ini.


Études-Tableaux

Aku dialirkan tubuhku ke tubuhmu agar tahu seperti apa
wajah dunia jika tak mengenal cakrawala, agar rasa laparku
kehilangan nafsu karena telah tuntas pengembaraannya:
ia tak bersekat darimu.

Namun angin yang bersarang dalam paru-paruku gamang
memilih akan menuju pembuluh darah yang mana. Sungguh,
ia hanya ingin berkunjung dan menanyakan kabarmu,
siapa tahu rindu yang purba berpapasan di pernapasan.



Isle of the Dead

Bahkan ombak di perairan ini
tak berani mendengar riak sendiri.
Waktu membenamkan detik
di palung paling dasar,
tak terjangkau lampu suar.

Batu nyawa dilempar,
lima kali kecipak air didengar.
Sosok putih itu membuka gerbang
seolah tahu ada yang menantinya:
kehidupan dan kematian sudah
semalam suntuk bergantian jaga.

Sementara kita masih tersaruk-saruk
di gelap rimba, masih keras kepala
menunjukkan siapa paling sia-sia
dalam cinta

Sontrot

Kau selalu bercerita ceri manis rasanya.
Dengan huruf 'r' kabur, membentur lantur:
"Apa mungkin aku masih mengenalmu?
Atau aku hanya terlalu yakin mengenalmu?

Kau bercerita pohon poplar agung batangnya
dan warna kelopak peoni mendamaikan mata.
Aku mencoba mengerti dan mengangguk saja
sebab yang kupunya hanya sawo dan mangga.

Kau bisa menyihirku dengan ribuan cerita
tentang salju dan negeri bersungai keju,
tapi jika kelak hidup kehilangan sihirnya,
cintaku masih jalan setapak berbatu itu.
Masih halaman penuh daun mangga layu.


Sakal

Kesedihan menyelinap dari mana?
Padahal pintu telah kukunci
tirai dan jendela telah kututup
lampu-lampu telah kupadamkan,
tapi tetap saja waktu
bisa mencurimu dariku.

Inersia

Sebab jika kita pikirkan lagi,
percakapan-percakapan kita belum
penuh, bibir penuh cawan seperti ingatan
yang begitu rawan, maka mengingatmu
sesungguhnya adalah caraku melupakan
sekaligus meluapkan engkau.

Tetapi keheningan telah mengakar
dan punya buhulnya sendiri, maka
maafkanlah, jika isyarat tak kuartikan
seperti matahari memantul di sudut genis.

Sebab jika kita pikiran lagi,
celoteh dan kekeh kita telah rontok
bersama menyembulnya kepedihan
dari putih belulang di punggungmu,
maka bertahanlah, tetap bertuhanlah!

Dunia akan menyembuhkan kita, janjiku.
kenangan itu ruam, tetapi ia akan rontok
seperti selundang pinang asal kesetiaan
tetap bergolak di masa-masa belia kita.

Kau perlu tahu, di bawah kulit ari ini,
masih tersimpan berlapis-lapis bahasa,
yang akan hangatkan kita dari kematian!

Aku hanya ingin duduk denganmu
bertahun-tahun, menerjang sapuan
waktu, hingga sepi hijrah ke tubuh ini.

Sebab jika kita pikirkan lagi,
pada akhirnya memang hanya
ketiadaan  kata-katalah yang
akan memenuhkan piala
dan meluapkan masa tua kita.


Senja Yang Teramat Merah Menyimpan Semuanya

Laut terus menciumi pantai
melalui daya ombaknya. Ia bahagia meski
mungkin cintanya tak pernah sampai.

Senja yang teramat merah melihat dan
mengawasi kita yang masih menerka-menerka:
siapa yang jadi laut, siapa yang jadi pantai
siapa yang pasang-surut, siapa yang sedia landai.

Senja teramat merah menyimpan amarah
di antara lemah dan lelah kita: sebuah cerita
untuk dibaca dan ditulis ulangi pagi yang lain.


Requiem

Katamu Tuhan tinggal dalam diri, 
tapi kau berdoa menatap langit
tak menunduk menatap tubuh.
Seolah Tuhan begitu jauh.


Ada yang tak bisa saya sertakan, seperti Burjamhal, Iras, The Miserly Knight, Di Bawah Pohon Mahoni, Suwung, Doa Cacing, Geffen, Taswir dan Sepeda Tua.


0 comments:

Penjaga Yang Mati

Tulisan ini hanyalah pertanyaan-pertanyaan yang bersemayam di kepala dan harus saya tuangkan di blog pribadi ini. Jangan terlalu serius menanggapi tulisan yang sudah jelas hanya mengandung pertanyaan retorika ini.


Jika ada seseorang sakit dan katakanlah sudah divonis dokter hidupnya tak akan lama lagi, tinggal hitungan tahun bahkan bulan. Mengetahui hal itu, orang terdekat atau mungkin orang asing datang untuk menyenangkan si pasien di sisa-sisa hidupnya, setidaknya sebelum meninggal mereka sudah menghabiskan waktu bersama, merajut kenangan indah sebelum berpisah untuk selamanya. Usaha untuk menjaga dan merawat sudah dilakukan dalam tahap maksimal. Cinta dan kasih sayang sudah dicurahkan setiap saat. Tapi yang meninggal lebih dulu malah orang yang merawat (mungkin karena kelelahan, kecelakaan, atau hal lain), bukan yang dirawat. Bahkan si pasien bisa bertahan hidup lebih lama.

Pasti kasus seperti ini sudah ada sejak dulu dan terjadi di kehidupan siapa saja dan di mana saja, tapi hal ini kerap gentayangan di kepala saya. Apa yang dirasakan orang-orang itu? Apa yang akan terjadi setelahnya? Siapa yang akan merawat si pasien? Bagaimana menghadapi situasi seperti itu? Mengapa hal di atas harus terjadi? Terlalu sulit memang menyelami pemikiran Sang Pencipta. Yang pasti, kita harus mensyukuri kehidupan ini, nafas, kesehatan, keberadaan orang-orang sekitar dan perasaan yang masih berfungsi di segala situasi. 

0 comments:

Di Tangan Musisi, Musik dan Kehidupan Menyatu

Kehidupan manusia tak lepas dari alunan musik atau biasa disebut lagu, sebaliknya musik atau lagu tak bisa lepas dari kehidupan manusia. Karena hubungan timbal-balik itulah para musisi di seantero jagad raya mendapat ilham untuk membuat lagu berdasarkan pengalaman mereka dalam kehidupan setiap hari. Kali ini saya akan membahas lagu-lagu tentang kehidupan yang kebanyakan bersinggungan dengan kepergian. Setelah merenung, mungkin memang kehidupan ialah perkara tempat di mana kita berada, berpindah dari satu tempat ke tempat yang lain, berharap tempat yang dituju ada reaksi penerimaan, kedamaian dan cinta.


1. Blur - Coffee and TV (1999)


Blur adalah salah satu grup musik yang bergenre britpop di tahun 90an. Banyak yang bilang mereka adalah rivalnya Oasis. Mendengar lagu ini, ingatan saya di masa kecil bangkit lagi. Di saat lagu ini kerap diputar oleh MTV, saya fokus melihat video clipnya. terenyuh pada susu kotak yang (seingat saya) tergilas ban mobil. Di awal kuliah, saya kembali teringat dengan lagu yang dulu sering membuat sedih saat menonton video clipnya tapi celakanya lupa (baca: tidak tahu) judul lagu dan nama bandnya. Setelah berusaha mencari dengan ingatan seadanya melalui bantuan google, akhirnya saya temukan lagu Coffee and TV dan ternyata tak hanya video clipnya yang mengesankan untuk anak umur 5 tahun tapi makna lagunya juga begitu dalam. Berikut ini lirik yang saya suka "There's people there will hurt you cause of who you are.. your ears are full of their language.. there's wisdom there you're sure.. till the words start slurring and you can't find the door.. "


2. Damn Yankees - Where You Goin' Now (1992)


Lagu ini bisa dibilang tentang kehidupan sepasang kekasih, bisa dibilang tentang kehidupan antara sesama manusia. Tak banyak yang tahu dengan keberadaan band rock ini, padahal menurut saya lagu mereka tak kalah dengan Firehouse, Mr.Big, White Lion, atau Guns N Roses yang lebih populer. Selain aransemen musik yang keren lagu ini juga memiliki lirik yang mendalam seakan 'menampar' kita yang tengah berusaha lari dari kenyataan. Damn!


3. The Beatles - In My Life (1965)


Dari beberapa lagu The Beatles tentang kehidupan, sebut saja Across the Universe, Nowhere Man, Blackbird dan lainnya, kali ini saya memilih untuk mengambil lagu In My Life. durasinya hanya 2 menit 30 detik tapi setiap lirik dan melodi piano di lagu ini berhasil membuat saya tertegun mengingat orang-orang yang saya kasihi. Sempat juga di twitter ada seseorang yang sering nge-twit #np The Beatles - In My Life dan kini dia sudah tidak ada di dunia ini. Seolah lagu itu adalah perenungan untuknya sebelum kembali menghadap Sang Pencipta. Rupanya lewat lagu ini John-Paul-George-Ringo berhasil memaksa orang yang mendengarnya untuk merenungkan  keberadaan orang sekitar. Fantastic!


4. Mr.Big - Goin' Where The Wind Blows (1996)


Lagu ini berisi curahan hati seseorang yang bimbang. Jika kita berada dalam bahaya, bagaimana kita bisa mengetahuinya? Apakah kita mampu melakukan hal-hal yang dirasa mustahil? Apakah kita mampu menyiasati keadaan di sekitar? Ataukah kita hanya ikut-ikutan arus kehidupan? Itulah yang dibahas Mr.Big dalam lagu ini. Permainan gitar akustik Paul Gilbert sangat menyejukkan di sini. Pas buat santai. 


5. Karma Police - Radiohead (1997)


Dari sekian banyak lagu Radiohead tentang kehidupan, saya pilih lagu Karma Police karena ini salah satu lagu yang begitu lekat di kehidupan kita. Thom Yorke cs memperingatkan kita bahwa setiap tindakan kita mempunyai dampak, apakah itu dampak baik atau buruk semua tergantung tindakan kita. Di sini Karma seakan menjelma menjadi polisi yang bertugas menangkap siapa saja yang melakukan pelanggaran. Lantas kita harus apa? Jangan berbuat semena-mena!


6. Keane - Everybody's Changing (2004)


Keane bukan pemusik yang terdiri dari satu kepala, tapi empat kepala dan empat badan juga. Saya keliru dulu mengira Keane yang menyanyikan Somewhere Only We Know ini adalah penyanyi solo, ternyata mereka sebuah band yang beranggotakan empat orang. Dalam lagu ini Keane menceritakan seseorang yang begitu terluka dan putus asa, dia pun merasa semua orang berubah makanya dia memilih pergi untuk mencari kehidupan yang baru. Lagu ini membuat saya teringat pada sebuah kalimat "people change when they're hurts", orang-orang berubah ketika mereka tersakiti. 


7. The Killers - Human (2008)


Setelah sukses dengan lagu Mr.Brightside, band rock asal Amerika ini bereksperimen dengan hal baru. Hasilnya bisa dilihat dalam lagu Human, kamu bisa mendapati The Killers dengan versi baru. Aransemen musiknya cenderung dance floor tapi tetap saja lagu ini sangat tidak cocok untuk dugem. Kenapa? simak saja liriknya. "Are we human.. or are we dancer? my sign is vital.. my hands are cold.. and I'm on my knees.. looking for the answer.. are we human or are we dancer?.." Apakah kita manusia yang punya hati nurani atau hanyalah boneka penari yang digerakan oleh orang lain?


8. Bon Jovi - Livin' On A Prayer (1986)


Memang ada lagu hits mereka It's My Life  yang mengusung tema kehidupan tapi saya lebih suka mengangkat 'kakaknya', Livin' On A Prayer. Kisah Tommy dan Gina, pasangan yang meski susah tapi saling menghidupi. Tetap bertahan karena mereka sudah memutuskan sejak awal untuk hidup bersama berlandaskan cinta dan doa. Setelah mengeluarkan album Burning Bridges 2015 lalu, tahun ini mereka baru saja meluncurkan single terbaru, This House Is Not For Sale.


9. Poison - Something To Believe In (1990)



Poison juga bernasib sama dengan Damn Yankees, band rock punya kualitas mumpuni yang pernah ada di permukaan bumi tapi kurang mendapat apresiasi dari para penikmat musik, khususnya rock. Tapi setelah dipikir-pikir, itulah keistimewaan mereka. Toh memiliki kualitas tak harus populer juga, Poison dan band yang lain sudah memiliki tempat tersendiri di hati para pendengarnya. Oke, mari kita bahas lagunya. Saat mendengar lagu ini, terselip kata Jesus dan beberapa unsur kekristenan di sana. Apakah ini lagu Rohani Kristen? bukan. Lagu ini terinspirasi dari seorang teman yang meninggal saat malam natal. Pada bait pertama Poison menyinggung tindakan pendeta yang betolak belakang dengan apa yang diucapkan. Disinggung juga tentang orang kaya yang bangga dengan harta mereka tanpa memedulikan sesama yang kian hari melarat. Kemudian muncullah kalimat 'berikan aku sesuatu untuk dipercaya'. Lagu yang sensitif tapi brilian.


10. Kid Rock - Only God Knows Why (1998)


Rasanya ada yang kurang jika membahas musik dan kehidupan tapi tak menampilkan lagu ini. Nama aslinya Robert James Ritchie, dia juga dikenal sebagai penulis lagu, rapper dan aktor. Only God Knows Why ini memang memiliki kekuatan tersendiri. Lagu yang menceritakan perjuangan seseorang lepas dari masa suram ini tak lekang oleh waktu. Simak saja liriknya yang sangat mewakili orang-orang yang berjibaku dalam hidup. "People don't know about the things I say and do.. they don't understand about the shit that I've been through.. "

0 comments:

Kumpulan Sajak di Bulan April


sc: google

ini bukanlah sajak milik penyair manapun, bait demi bait di bawah ini ditulis sendiri oleh penulis blog, jika ingin mengambilnya, harap sertakan sumber. meskipun saya sendiri tidak yakin ini bisa disebut kumpulan sajak yang layak dibaca.


13 April

Aku mencumbui bisingnya hari
Kau menikmati rutinitasmu
Aku disekap rontaanku sendiri
Kau terkekeh sepanjang hari


Candidus

Seharian ia menggantung di sana
Sepanjang tahun malah
Tak ada yang memedulikannya
Ia juga tak peduli hidup dan matinya

Ratu malam memamerkan pesona untuk semesta
Ia hanya menghangatkan diri sendiri
Sesekali serangga terbang mengakrabkan diri

Udara dingin
Sang ratu tak mampu menghangatkan serdadu

Benar, ciptaanNya selalu berguna
meski ia hanyalah buatan manusia

(terinspirasi dari lampu teras rumah kos Batavia)




14 April

Pagi itu kau sibuk menyusun keresahan
yang meronta semalaman.
Siang ini kau merapikan mereka.
Menjelang malam kau masih bekerja
meski bulan memaksa pulang.
Kepala dan tubuh itu tak jua lengang.
Mengapa tak kau iringi saja kepergian dengan nafas lega?
Mengapa disusun lagi? Mengapa dirapikan lagi?
Jawaban atas keresahanmu sudah kau lewatkan sejak susunan pertama.




Mata kita bertemu
Tatapan itu menohok hatiku
Seketika sukma hilang entah kemana
Segala panca indera tak bekerja semestinya




Gadis itu
yang memeluk lutut di seberang sana
Ia merindukan pagi
Malam sudah begitu lekat dengannya
Selamanya ia hanya merindu
Tak bergerak menjumpai




Jangan terpaku pada ombak yang menggulung
Lihatlah aku
Nelayan yang menembus lautan berbadai

Jangan takut pada lebatnya hutan
Ikutlah aku
Kita berburu bersama

Jangan menunggu reda curah hujan dari langit
Mendekatlah denganku
Setiap saat ku genggam payung ini untukmu




9 April

Sesuka apapun kita pada kesendirian
tetap membutuhkan mereka yang menyatu 
dengan ide, jiwa, dan watak kita

Lebih tenang sendiri..
Lebih bahagia sendiri..
Lebih damai sendiri..

Tapi toh sejatinya
Ketenangan datang saat keributan lenyap
Kebahagiaan menghampiri saat kepedihan disekap
Kedamaian kembali saat kekacauan sudah mengendap
Jika dilalui sendirian, kita tidak akan pernah memahaminya, bukan?




29 Mei
Mind, Action, and Experiences of Human

A child wanna grow up fast just because she bored to get help by others. 
"I can do by myself." she said.

A young boy become a vandal just to prove how strong he is.
"You can't deny it, I am a cool guy!" he said.

While the old men just sit and enjoy day by day with Chopin's music, overwhelmed in memories.
"What a life. Thank God." They said.



2 comments:

Musikimia, Nyawa Baru Padi

Suatu ketika saya yang merupakan seorang yang cukup aktif di dunia twitter tidak sengaja membaca lini masa twitter yang kebetulan dipenuhi dengan status berisi lagu-lagu yang sedang diputar oleh I-Radio Bandung, salah satunya "Musikimia - Dan Bernyanyilah". Melihat nama Musikimia, awalnya saya sempat mengira kalo band ini adalah pendatang baru, sekelompok anak muda berwajah 'baik-baik' seperti HiVi! atau The Overtunes. Dari hari ke hari selalu saja menemukan nama ini dimention oleh radio yang terkenal di Bandung itu. Tak tahu kenapa, hati saya tergerak untuk stalk akun twitter musikimia. Ternyata apa yang saya kira selama ini salah. Musikimia adalah wajah lama dengan semangat yang baru.



Bisa dibilang Musikimia adalah Padi feat Stephan Santoso. Betapa tidak, lebih dari separuh personilnya merupakan anggota band Padi. Tapi tetap saja, ini adalah Musikimia. Band beraliran rock ini dibentuk tepat pada tanggal 17 Agustus 2012. Ketika Piyu sibuk dengan berbagai proyek barunya, bersama Stephan Santoso, para personil Padi yakni Fadly, Rindra dan Yoyo kembali bermusik. Alasan mereka menamakan diri Musikimia karena nama itu melambangkan mereka bersenyawa dengan musik dan sebutan untuk fans mereka adalah senyawa.


Setahun sejak terbentuknya Musikimia, dilemparlah single perdana mereka yang bertajuk "Apakah Harus Seperti Ini". Banyak yang berasumsi lagu ini adalah curahan hati para personil Padi  tapi Surendro Prasetyo atau yang biasa disapa Yoyo ini mengaku "(masalah) itu bukan hanya dalam pertemanan tapi juga terjadi di keluarga, maka terciptalah lagu itu" (pernyataan itu bersumber dari salah satu artikel yang saya baca saat meng-interview Yoyo, kira-kira seperti itulah perkataannya yang saya ingat). Sayangnya lagu ini tidak hits di teritori saya, jadi baru tahu belakangan ini kalo ada lagu sebagus Apakah Harus Seperti Ini. Di tahun yang sama, Musikimia mengeluarkan mini album "Indonesia Adalah.."


Pada tahun 2016, Musikimia melepas album studio mereka bertajuk "Intersisi". Dengan single andalan "Dan Bernyanyilah" dan "Bertahan Untukmu". Ada salah satu lagu yang digarap bersama Eben 'Burgerkill'. Suara khas Fadly sang vokalis mengobati rasa rindu para penikmat musik Indonesia. Meski tak sepuitis band yang terdahulu, semangat mereka patut diacungi jempol. Apalagi band ini digawangi oleh para musisi senior, kamu takkan dibuat kecewa dengan musiknya. Lagu di track 2 dan 7 mengingatkan saya pada band lama mereka.. I think there is soul of Padi in those songs.

Berikut 10 Lagu Baru Musikimia di album Intersisi.

  1. Dan Bernyanyilah (untuk motivasi)
  2. Hangus (untuk pengkhianat.. tuh ada yang heran bukan main)
  3. Bertahan Untukmu (untuk yang terpisah)
  4. Hitam Tak Selalu Gelap (untuk mereka yang di lembah putus asa)
  5. Issue (untuk mereka yang digonjang-ganjing gosip nih)
  6. Redam (dikasih ke mereka yang cepat darting, wkwk ambil buah mengkudu sana)
  7. Meski Kau Tak Ingin (untuk yang mau pisah, nih ada yang ngotot ngga mau)
  8. Taman Sari Indonesia (menegaskan kembali keberagaman Indonesia)
  9. Sebebas Alam (seseorang yang mendambakan hidup sebebas alam)
  10. Pesanku (untuk anak dari orang tua)


FYI, Piyu tengah membuat sebuah band kerja sama dengan Makki 'Ungu' dan Rowman 'Ungu'. Nama bandnya The Secret. Dulu sempat membuat proyek bersama vokalis band Kunci, nama bandnya Piyu and the Frontmen. Sementara Ari, mantan gitaris Padi itu sempat jadi manager Musikimia tapi katanya sekarang sudah bergabung dengan proyek Piyu. Namun meskipun sudah tak lagi bersama, Musikimia mengaku mendapat dukungan dari Piyu dan Ari.

4 comments:

Lagu Terbaik Payung Teduh

Tadinya saya mau bahas lagu-lagu dari Dialog Dini Hari, tapi berhubung sekarang sudah senja rasanya tidak cocok, dan terbesitlah di benak saya untuk membahas lagu-lagu dari Payung Teduh. Kebetulan ada salah satu lagunya berjudul Menuju Senja yang pas untuk suasana sekarang ini, selain itu lagu-lagu dari Payung Teduh memang cocok didengarkan pada waktu sore hingga lewat tengah malam, menemani kita saat beristirahat.


Payung Teduh, band yang terkenal dengan lagu Untuk Perempuan Yang Sedang Dalam Pelukan dan Resah ini memang cukup berbeda dari band indie kebanyakan karena memadukan unsur akustik dan jazz. Tahukah kamu kalo Payung Teduh punya banyak lagu yang tak kalah meneduhkan dengan dua lagu yang sudah saya sebutkan tadi? Sebelum saya membeberkan lagu-lagu mereka, kita bahas dulu band yang dibentuk pada akhir 2007 ini. 



Semua berawal dari kantin Fakultas Ilmu Budaya, UI. Saat masih menjadi mahasiswa, Mohammad Istiqomah Djamad a.k.a Is dan Comi Aziz Kariko adalah pemusik di Teater Pagupon. Seiring dengan bergulirnya waktu, rupanya pengalaman yang didapat dan kebersamaan yang dijalani ketika manggung di kampus dan di luar kampus menumbuhkan ciri tersendiri pada musik mereka. Diajaklah Cito untuk mengisi posisi drum, disusul Ivan Penwyn sebagai pemain gitar ukulele.




Berikut judul lagu Payung Teduh dan penggalan liriknya.

13. Menuju Senja
Sepersekian detik intronya mirip Ambang milik SORE. Sangat pas didengarkan ketika melihat matahari terbenam. "Harum mawar di taman.. menusuk hingga ke dalam sukma.. dan menjadi tumpuan rindu.. cinta bersama.. di sore itu menuju senja.."

12. Untuk Perempuan Yang Sedang Dalam Pelukan
Lagu yang masih sering mengudara di radio-radio saat tengah malam ini memang jadi jantungnya Payung Teduh. Lagu inilah yang mengantarkan nama mereka ke telinga penikmat musik Indonesia, khususnya anak muda.

11. Resah
Saya sendiri tidak begitu percaya dengan cerita orang tentang lagu ini, tapi ya takut juga sih.. hehehe. Kabar yang beredar, lagu ini terinspirasi dari teman salah satu personil Payung Teduh yang gantung diri di atas pohon waktu mereka mendaki gunung. Entah dari mana cerita ini muncul, yang jelas lagu ini begitu terkenal karena menyimpan misteri. "Aku  menunggu dengan sabar.. di atas sini melayang-layang.. tergoyang angin menantikan tubuh itu.." Menurut saya, lirik tadi merupakan personifikasi dari selembar daun yang hendak gugur. Entahlah..

10. Tidurlah
"Dan pagi takkan terisi lagi.. lonceng bertingkah sebagaimana mestinya.. membangunkan orang tanpa membagi.. sedikit asmara untuk memulai hari.."

9. Di Ujung Malam
"Di ujung malam di antara lelap dan sadar.. mulailah sekarang.. menarilah bersamaku.. sunyi ini merdu seketika.. "

8. Rahasia
Lagu ini liriknya tak kalah keren. "Harum mawar membunuh bulan.. rahasia tetap diam tak terucap.. untuk itu semua aku mencarimu.. "

7. Berdua Saja
Lagu ini tentang sepasang kekasih yang menghabiskan waktu bersama tapi hanya diam saja. Walaupun tidak ngobrol yang penting just you and me-lah.. "Ada yang tak sempat tergambarkan oleh kata ketika kita berdua.. hanya aku yang bisa bertanya.. mungkinkah kau tahu jawabnya?.."

6. Cerita Tentang Gunung dan Laut
In my opinion, Payung Teduh kasih tahu ke kita tentang ketegaran dan toleransi lewat kisah gunung dan laut, manusia harusnya seperti itu. Simak saja liriknya "Aku tak pernah melihat gunung menangis biarpun matahari membakar tubuhnya.. aku tak pernah melihat laut tertawa biarpun kesejukan bersama tariannya.. "



5. Kita Adalah Sisa-Sisa Keikhlasan Yang Tak Diikhlaskan
Judul lagu yang panjang yang intinya tentang ikhlas ini berdurasi 5 menit 26 detik. "Ketika surya tenggelam.. bersama kisah yang tak terungkapkan.. mungkin bukan waktunya berbagi pada nestapa.. atau mungkin kita yang tidak kunjung siap.."

4. Biarkan
Nuansa keroncong a la Payung Teduh begitu kental di lagu ini. "Biarkan dewi malam menatap sayu.. meratapi bulan yang memudar.. biarkan bulan berjalan tunduk menyambut senyuman matahari.. "

3. Masa Kecilku
Khusus untuk lagu ini saya tidak akan menulis penggalan lirik lagunya, silahkan kamu dengar sendiri. Tentang seorang yang merindukan masa kecilnya yang bahagia. Lagu yang merupakan Momentum Seno M. Hardjo 17th Years of Musical, baru dirilis tahun lalu. 

2. Ku Cari Kamu
Di telinga saya, lagu ini menyandang status juara favorit. "Ku cari kamu dalam setiap ruang.. dalam bayang masa suram.. aku cari kamu, ku temui.. kau berubah.."

1. Angin Pujaan Hujan
Lagu inilah yang menurut saya best of the best-nya Payung Teduh. Lirik dan petikan gitar yang sahut-menyahut dan semakin menjadi-jadi membuat saya jatuh cinta saat pertama kali mendengarnya. "Sang pujaan tak juga datang.. angin berhembus bercabang.. rinduku berbuah lara.. "




FYI, Is sang vokalis dulu sempat kuliah di jurusan Teknik Elektro. Siapa sangka Ivan yang memainkan guitalele dan saxophone ternyata lulusan UI jurusan Filsafat. Alejandro Saksakame atau Cito adalah sosok pecinta hewan. Sementara Comi yang adalah pembetot contra bass merupakan dosen di salah satu universitas di Indonesia.


cover lagu terbaru Payung Teduh, Masa Kecilku

0 comments:

Pages (8)1234567 »